Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Membandingkan Kepopuleran Ahok dan Ridwan Kamil

Membandingkan Kepopuleran Ahok dan Ridwan Kamil

»LIKEPOS.NET- Basuki Tjahaya Purnama atau biasa di sapa Ahok, tentu sangatlah populer, kepopuleran tersebut hadir di saat ahok sudah menjadi Wakil Gubernur DKI mendampingi Jokowi. dan setelah Jokowi naik menjadi RI 1, ahok dengan baik tetap mempergunakan kepopuleran tersebut. ( blusukan.) Dan Ridwan Kamil tentu tokoh muda yang bakal menjadi icon kepopuleran kelak, karena pribadi Ridwan Kamil sendiri yang terbuka, ingat, Ridwan Kamil besar bukan karena pendomplengan atau menumpang tokoh lain, berbeda dengan ahok, adakah yang menafikan ahok populer karena Jokowi. sebelum bergabung dengan Gerindra dan berkoalisi dengan PDIP untuk satu paket dalam Cagub - Cawagub DKI Jakarta, ahok bukan sosok populis, siapa yang cerdas di antara mereka berdua,? Tentu jawabnya ahok,( untuk pendukung ahok.) dan karena ahok tidak harus berjuang bersusah payah mencari popularitas. walaupun pernah bergabung dengan Golkar, namun publik secara luas tidak mengenal ahok, untuk masa tersebut, bisakah kita membandingkan dengan bupati Bantaeng,? ingat, di masa ahok sebelum menjadi Wakil Gubernur, jangan membandingkan saat ini atau di masa sekarang. karena apabila saat inilah yang di gunakan untuk parameter, jelas ahok lebih populer, karena sebagai wagub lalu naik menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sebuah ibukota dari NKRI, Basuri sang adik ahok pun publik tidak mengenal luas, walaupun genap 5 tahun memimpin Belitung ( 2010 - 2015) Parameter kepopuleran. - Pertama, Head to head pembandingan kepopuleran haruslah menggunakan daerah ( lokasi ) dimana para tokoh tersebut memimpin. serta jabatan. - Kedua, sejauh mana pembagian kepopuleran tersebut berlangsung. Pertama, Pembagian kepopuleran dengan menggunakan daerah ( lokasi ) memimpin serta jabatan. Belitung sama terpencilnya dengan Bantaeng, malah publik lebih mengenal Belitung di banding Bantaeng, pun sebaliknya, Belitung lebih terpencil di banding dengan Bandung, sebuah Kota ramai dan berdekatan dengan Ibukota RI, dan pada akhirnya bandung harus kalah populer dari Jakarta. Siapakah tokoh tokoh eks pemimpin ataupun yang masih memimpin daerah tersebut yang bisa menerobos kepopuleran.? jangan ada yang berkecil hati apabila jawabnya adalah bupati Bantaeng Nurdin Abdulah. untuk selevel ahok pun apabila kita menggunakan parameter prestasi, jelas ahok tertinggal jauh. bedakan kepopuleran melalui prestasi hingga media meliput, dengan kepopuleran yang tidak memerlukan prestasi.( langsung dengan media.) apabila Risma, Ridwan Kamil dan Nurdin Abdulah bersusah payah untuk dapat populer, tidak dengan ahok.( media sudah tersedia) media mencatat bagaimana Nurdin Abdulah, Risma dan Ridwan Kamil harus berprestasi untuk dapat menembus media Nasional. namun untuk ahok tidak usah berprestasi pun media Nasional pasti meliput,( karena lokasi daerah adalah DKI Jakarta) apalagi berprestasi. sangatlah berbeda dengan daerah - daerah lainya di Indonesia, Kedua, sejauh mana pembagian kepopuleran tersebut, Ahok adalah Gubernur DKI Jakarta saat ini, daerah yang mempunyai Lima walikota, Jakarta Pusat, Timur, Selatan, Barat dan Utara, adakah publik secara Nasional mengenal dengan baik kelima walikota tersebut.? apabila publik secara Nasional mengenal, silahkan bubuhkan Nama dan prestasi kelima walikota tersebut.seperti tertulis di atas ahok adalah politisi yang pernah di PPIB, Golkar dan terakhir Gerindra, hingga akhirnya memutuskan hengkang untuk independent. Pada waktu Jokowi - ahok memegang DKI, sinergi keduanya sangat terlihat, bahkan hingga walikota pun ikut terliput,( sering,) namun setelah Jokowi naik ke RI 1, sinergi itu berkurang, terlihat sekali ahok menjabat Gubernur sekaligus menjadi humas bagi provinsi DKI dan humas untuk dirinya, apabila ahok benar - benar ingin pada jalur independen, saat ini juga ahok harus memulai apa yang di namakan pembagian popularitas kepada para walikota yang ada, kepemimpinan ahok masih mengikuti gaya Jokowi, hanya berbeda dengan tata cara dalam berbicara, dan sekali lagi berbeda dalam membagi kepopuleran, apabila Jokowi terlihat menjaga kalimat, tidak dengan ahok yang tanpa filter, dalam arti apa yang dia mau katakan, di katakan tanpa sungkan,inilah plus minus ahok, prestasi tentu ada, walaupun dari birokrasi masih penerapan dari Jokowi - ahok, dan baru masuk perubahan ahok - djarot sekitar 20 %. Inilah yang perlu di tingkatkan oleh ahok, di samping harus membagi kepopuleran dengan meningkatkan prestasi, Risma walikota surabaya yang fenomenal, sebuah provinsi bagian dari Republik Indonesia yang bernama Jawa Timur dengan Gubernur bernama Soekarwo. seharusnya bisa lebih populer kelima walikota DKI Jakarta ketimbang walikota Surabaya yang jauh di ujung sana. karena DKI adalah ibukota RI, mengapa lebih populer Risma, tentu pertama adalah prestasi dan pembagian kepopuleran yang demokratis dari sang Gubernur Jawa Timur, - 10 nominasi wanita paling berpengaruh majalah forbes 2013. - kota Terbaik Se-Asia Pasifik versi Citynet pada tahun 2012 - Penghargaan Kota Berkelanjutan ASEAN, Enviromentally Award 2012. - kategori penghargaan tingkat Asia Pasifik dalam ajang FutureGov Award 2013, yakni data center melalui Data Center Pemerintah Kota Surabaya dan Data Inclusion melalui Broadband Learning Center (BLC). Menyingkirkan 800 kota di Asia Pasifik. - taman Bungkul mendapatkan penghargaan pada tahun 2013 The Asian Townscape Award dari PBB. - Risma mendapatkan penghargaan Mayor of the Month sebagai wali kota terbaik pada Februari 2014. - Mendapatkan penghargaan Socrates Award kategori Future City dari European Business Assembly (EBA) pada April 2014. (sumber Jawa Pos Group) Ridwan Kamil, arsitek jebolan ITB yang terbilang sukses dengan bisa berpolitik dan menjadi walikota Bandung, bagian daerah dari ibukota provinsi Jawa Barat. yang mempunyai Gubernur bernama Ahmad heryawan, di sini lagi lagi saya harus mempertanyakan, mengapa tidak lebih populer kelima walikota DKI Jakarta.? jawabnya lagi lagi prestasi dan pembagian kepopuleran yang baik.lihatlah penataaan kota Surabaya di masa Bambang DH, di mana Ridwan Kamil di balik perancangan tersebut, apakah kita ingat perang kalimat terkait sungai epicentrum kuningan, di mana ahok dan pendukungnya bangga dengan sungai paling elok tertata rapi, belakangan ternyata karya Ridwan Kamil untuk bakrieland pada 2007 dan selesai 2010.prestasi tentu tidak kalah baik dengan ahok dan risma lihatlah minimnya konflik dengan legislatif dan pembangunan Kota Bandung. Lalu Nurdin Abdulah, bupati Bantaeng, sebuah daerah terpencil yang jauh dari ibukota RI dengan pertumbuhan ekonomi 9,2 %. hingga Nurdin mendapat gelar sebagai Tokoh perubahan. Bantaeng adalah bagian kabupaten dari provinsi Sulsel. bantaeng lah daerah kabupaten di Indonesia yang memaksa beberapa negara asing untuk mendatanginya karena pertumbuhan yang sangat baik, dan menjadi daerah untuk bahan study. dengan kalimat yang sangat baik Nurdin mengatakan ' kerja itu tidak harus menunggu di sorot media.' namun apa yang terjadi, karena prestasi lah media Nasional hingga media international meliput dan berbondong - bondong mendatanginya, in bantaeng Indonesian, I come to see economic growth and good health services Joaquin moncerrate.US Consulat, ( datang untuk melihat pertumbuhan ekonomi dan melihat pelayanan kesehatan yang sangat baik.di bantaeng.) mengapa tidak salah satu walikota DKI Jakarta atau mungkin bupati di daerah sekitar ibukota yang lebih populer dari Nurdin,yang hanya seorang bupati dari bantaeng yang jauh di sana,? jawabnya tentu karena prestasi, dan Inilah Kepopuleran yang mutlak di dapat dengan prestasi.dan di dukung pembagian kepopuleran yang di lakukan secara demokratis setelah tercapainya prestasi tersebut. apabila kita benar benar menggunakan parameter daerah atau lokasi yang di pimpinya. Dari sabang hingga merauke, belum ada yang sepadan dengan Nurdin sang bupati bantaeng. pilkada DKI Jakarta baru akan berlangsung 2017 nanti, sebuah masa kampanye tentu akan di sediakan oleh pemerintah melalui Komisi pemilihan Umum, (KPU) jika masa kampanye tersebut sudah waktunya tiba, namun salahkah apabila para pendukung masing - masing yang " konon' akan maju sebagai Cagub DKI menulis tentang jagoanya,? tentu tidak, pergunakanlah referensi sebanyak mungkin untuk menuliskan kelebihan tentang masing - masing dari " calon - calon anda untuk menambah khazanah perbedaan dengan cerdas, tidak seyogyanya saling menjelekan, karena kecerdasan terlihat dari pernyataan - pernyataan, Bupati bantaeng adalah contoh sosok yang lahir dan popular karena prestasi. bukan berarti pemimpin daerah lain tidak ber prestasi, namun alangkah baiknya melihat bantaeng untuk sebagai contoh dari kepemimpinan yang sarat prestasi. bukan sarat pencitraan ataupun sarat per'konflikan. dan ternyata di Indonesia yang luas ini, kita masih bisa menemukan pemimpin - pemimpin daerah seperti walikota dan bupati yang berprestasi, Selamat bekerja untuk, ahok,Ridwan Kamil, Risma dan tokoh perubahan Nurdin Abdulah, serta para pemimpin Indonesia, tunjukan kalian bisa menata indonesia dengan baik tanpa gaduh, tanpa media harus terus mendampingi.

SUMBER : KLIKNEWS.COM