5 Ulama Ini Ternyata Gay dan Pegiat LGBT
Bintang.com, Jakarta Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) merupakan ranah yang paling tabu dan tak satu pun ajaran agama memperbolehkannya. Terutama Islam. Secara tegas Islam mengutuk pelaku LGBT. Di negara-negara yang menegakkan syariat Islam, LGBT bakal dihukum tegas, mulai dari dicambuk hingga dieksekusi dengan cara pahit. Namun di era kebebasan seperti sekarang, nampaknya pelaku LGBT muslim makin berani unjuk gigi. Tak hanya orang biasa, mereka yang bertitel ulama pun juga ada pecinta sesama jenis, walah!
Pemuka agama Islam gay ini tak malu lagi mengungkap jati dirinya. Atas nama hak asasi dan aktualisasi diri, para ulama gay ini menyatakan jika Islam bukanlah homofobia atau anti-homoseksual. Mereka punya misi menyebarkan pemikiran ini sehingga LGBT muslim bisa hidup dalam damai. Siapa saja ulama gay tersebut? Nih, Bintang.com uraikan buat kamu.
1. Daayiee Abdullah asal Amerika Serikat. Ulama satu ini selain seorang gay juga aktivis LGBT di Negeri Paman Sam tersebut. Dia mengakui banyak tantangan saat membuka identitas homoseksualnya. Ada yang pro dan kontra. Dia kini menjadi ulama besar di Masjid An Nur Al-Islah di Ibu Kota Washington D.C. Meski gay, hingga kini Daayiee Abdullah memilih tidak memiliki pasangan. Saat ini dia berusia 62 tahun.
2. Muhsin Hendricks asal Afrika Selatan. Di akhir 1990-an muncul Muhsin Hendricks dan komunitasnya yang diberi nama Al Fitrah. Dia menyebut bahwa menjadi LGBT merupakan fitrah manusia yang diperbolehkan oleh Allah SWT. Setelah 25 tahun, komunitasnya telah menjadi besar. Dia juga sering mengorganisasi acara berhubungan dengan Islam dan LGBT seperti diskusi serta kampanye. Menurutnya, umat muslim tidak bisa mengubah Alquran tapi bisa membuat persepsi sendiri atas ayat-ayat Allah SWT tersebut.
3. Mohammed Ludovic Zahed dari Prancis. Ingat masjid buat muslim LGBT yang berdiri di Ibu Kota Paris, Prancis? Orang ini yang membangunnya. Dia sempat depresi dengan orientasi seksualnya. Namun setelah menelaah Alquran, dia berkesimpulan jika semua manusia berhak kembali pada jiwanya. Zahed juga berkeinginan menyelamatkan banyak remaja muslim gay yang bunuh diri sebab takut melanggar larangan agama. Ulama ini juga sudah menikah dengan pasangannya yang sudah bersama selama 4 tahun.
4. El Farouk Khaki asal Kanada. Lelaki ini sudah sejak 1993 aktif menyuarakan persamaan hak asasi untuk kaum LGBT, terutama para muslim. Dia membentuk organisasi bernama 'Salaam Canada' yang hingga kini menjadi juru bicara LGBT muslim di negara itu. El Farouk juga sudah menjadi imam para gay terutama pada salat Jumat di masjid agung Ibu Kota Toronto.
5. Rahal Eks dari Jerman. Dia mengatasnamaan dirinya Sufi dan punya orientasi seksual yang tidak biasa (Queer). Dia sudah membuat sejumlah buku dan mengajarkan sufi Islam ke sejumlah aktivis LGBT. Menurutnya Islam justru agama yang memberikan kebebasan hak penuh bagi manusia untuk memilih apa yang diyakini. Mencintai diri sendiri bagi Rahal Eks merupakan kunci utama sebagai muslim yang baik.
Post a Comment for "5 Ulama Ini Ternyata Gay dan Pegiat LGBT"