CIDES: Persatuan Muslim Jakarta Bakal Jadi Penantang Berat Ahok

PEMANASAAN menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017 sudah dimulai di tahun ini. Banyak kandidat sudah mulai bermunculan. Baik kandidat yang maju secara independen, sampai kandidat yang diusung oleh partai politik.
Hasil survei terkahir membuktikan, elektabilitas dan popularitas petahana, Basuki Cahya Purnama masih mengungguli kandidat-kandidat yang lain. Berbagai lembaga survei nasional membeikan hasil 45-50% kepada Ahok.
Pandu Wibowo, pengamat Politik CIDES Indonesia, memberikan analsisis terkait hal ini. Menurut Pandu, jika Pilkada diikuti hanya dua kandidat saja, dimana kandidat penantang Ahok adalah kandidat yang maju atas dasar konstruktuvisme politik, maka Ahok baru dapat dikalahkan.
“Jika penantang Ahok banyak di Pilkada, maka sudah pasti Ahok yang akan menang. Begitupun, jika Pilkada diikuti hanya dua kandidat saja, tetap Ahok masih berpeluang menang. Namun, jika Pilkada diikuti oleh dua kandidat, dimana kandidat penantang Ahok adalah kandidat yang maju atas dasar konstruktuvisme politik, maka Ahok baru dapat dikalahkan. Konstruktuvisme politik yang dimaksud adalah, elemen sosial-politik yang bersatu karena alasan ideologi yang sama, tujuan yang sama, dan memiliki kompetitor bersama (common enemy). Konstruktuvisme politik berpeluang terwujud di Pilkada Jakarta dimulai dari kelompok masyarakat agamis,” bebernya.
Pandu menambahkan, persatuan kelompok agamis di Jakarta semakin solid. Fenomena persatuan ini, bukan tidak mungkin akan melahirkan konstruktuvisme politik di Pilkada Jakarta.
“Suara partai Islam di Jakarta cukup baik dari pasca Reformasi sampai sekarang, bahkan tahun 2004 partai Islam pernah memimpin Ibu Kota. Selain itu, ormas Islam dan komunitas Islam juga banyak berkembang di Jakarta. Sejak Ahok memimpin Jakarta, persatuan kelompok-kelompok agamis di Jakarta semakin solid,” terangnya lagi.
“Terlebih dalam survei terakhir, warga Jakarta menginginkan pemimpin muslim yang santun dalam tutur kata, beretika dalam kerja, bijak dalam mengambil sikap, dan mendukung kegiatan-kegiatan agama di Jakarta. Fenomena ini, bukan tidak mungkin akan lahirnya konstruktuvisme politik di Pilkada Jakarta yang dimotori oleh kelompok-kelompok agamis. Kelompok agamis ini juga sangat berpeluang untuk menarik dukungan dari oposisi Ahok, terlebih pihak oposisi Ahok yang belatar belakang nasionalis belum memiliki kandidat kuat untuk melawan Ahok. Berbeda halnya dengan kandidat berlatar belakang agamis seperti Yusril Ihzah Mahendra dan Adhiayaksa Dault yang elektabilitas dan polularitasnya semakin meningkat setiap harinya,” demikian dia. []
Post a Comment for "CIDES: Persatuan Muslim Jakarta Bakal Jadi Penantang Berat Ahok"