Seminar Tragedi Tahun 1965 Ditolak, LBH: Itu Seminar Akademis
LikePos.Net »Sebelumnya Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta berencana menyelenggarakan 'Seminar Sejarah 65, Pengungkapan Sejarah 1965/66'. Akan tetapi, seminar tersebut tertunda akibat adanya ratusan kelompok masyarakat yang menolak terselenggaranya kegiatan tersebut.
Koordinator Forum 1965, Boni Setiyawan mengungkapkan bahwa kegiatan seminar 1965 dilakukan untuk membuka sejarah kebohongan yang sudah sejak lama terjadi. Menurutnya, itu merupakan bentuk kebohongan terbesar di Indonesia.
"Yaitu adanya hoax 65. Segala sesuatunya diputar balik, segala sesuatunya adalah berita bohong. Segala sesuatunya adalah cerita yg dibikin-bikin versi orde baru," kata Boni Setiyawan di LBH Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9).
Seminar pengungkapan sejarah 1965 yang rencananya akan dilaksanakan selama dua hari ke depan dianggap tidak melanggar ketentuan teknis dan bukan dikonsumsi untuk publik. Akan tetapi, banyaknya penolakan massa membuat tertundanya acara tersebut.
Boni menjelaskan, bahwa terselanggaranya seminar tersebut untuk membongkar praktik kebohongan yang selama ini sudah terjadi sejak tahun 1965. Sehingga kebohongan tersebut, sampai sekarang terus berkembang akibat dari Orde Baru.
"Sifatnya sebetulnya tidak memberikan pemberitahuan dari kepolisian, akan tetapi dalam kenyataannya kami tetap mendapat ganjalan, sehingga terpaksa pada hari ini kami menunda seminar ini," ucapnya.
Lebih lanjut, Boni mengatakan bahwa seminar yang bentuknya akademisi ini akan tetap dilaksanakan karena penting untuk dapat diketahui dan LBH Jakarta dalam hal ini selalu mendukung tanpa alasan apapun.
"Seminar apapun dan juga seminar penting seperti ini perlu dan harus dilaksanakan, bahwa LBH Jakarta selalu mendukung jadi tidak ada alasan untuk menghalangi seminar ini kecuali kalau memang ada tekanan dari massa dah pihak kepolisian," tandasnya.
sumber : www.jawapos.com
Koordinator Forum 1965, Boni Setiyawan mengungkapkan bahwa kegiatan seminar 1965 dilakukan untuk membuka sejarah kebohongan yang sudah sejak lama terjadi. Menurutnya, itu merupakan bentuk kebohongan terbesar di Indonesia.
Sejumlah massa aksi menggelar aksi demonstrasi menentang penyelenggaraan seminar tragedi 1965 di kantor LBH Jakarta, Sabtu(16/9). (Ridwan/JawaPos.com)
"Yaitu adanya hoax 65. Segala sesuatunya diputar balik, segala sesuatunya adalah berita bohong. Segala sesuatunya adalah cerita yg dibikin-bikin versi orde baru," kata Boni Setiyawan di LBH Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9).
Seminar pengungkapan sejarah 1965 yang rencananya akan dilaksanakan selama dua hari ke depan dianggap tidak melanggar ketentuan teknis dan bukan dikonsumsi untuk publik. Akan tetapi, banyaknya penolakan massa membuat tertundanya acara tersebut.
Boni menjelaskan, bahwa terselanggaranya seminar tersebut untuk membongkar praktik kebohongan yang selama ini sudah terjadi sejak tahun 1965. Sehingga kebohongan tersebut, sampai sekarang terus berkembang akibat dari Orde Baru.
"Sifatnya sebetulnya tidak memberikan pemberitahuan dari kepolisian, akan tetapi dalam kenyataannya kami tetap mendapat ganjalan, sehingga terpaksa pada hari ini kami menunda seminar ini," ucapnya.
Lebih lanjut, Boni mengatakan bahwa seminar yang bentuknya akademisi ini akan tetap dilaksanakan karena penting untuk dapat diketahui dan LBH Jakarta dalam hal ini selalu mendukung tanpa alasan apapun.
"Seminar apapun dan juga seminar penting seperti ini perlu dan harus dilaksanakan, bahwa LBH Jakarta selalu mendukung jadi tidak ada alasan untuk menghalangi seminar ini kecuali kalau memang ada tekanan dari massa dah pihak kepolisian," tandasnya.
sumber : www.jawapos.com
